Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sifat Keteladanan Nabi Ibrahim Dan Ismail Yang Bisa Dijadikan Pembelajaran Aqidah

Kisah keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail akan selalu terdengar indah dan penuh hikmah. Banyak nilai baik yang bisa diambil dari perjalanan hidup kedua Nabi Allah SWT tersebut. Kisah kedua Nabi ini banyak sekali mengajarkan sifat dan sikap yang patut dicontoh.

Selama Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail hidup, banyak ajaran kebaikan yang sudah dilakukan. Semua kisah mereka kembali diceritakan melalui lisan, bahkan diabadikan dalam Al – Quran. Untuk lebih jelasnya, inilah lima sifat keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang bisa dicontoh:

1. Sifat Pelindung yang Ditunjukkan Nabi Ibrahim

keteladanan nabi ibrahim
kisah keteladanan nabi ibrahim dan nabi ismail

Sebagai seorang suami, Nabi Ibrahim memiliki sifat pelindung yang amat sangat dibutuhkan. Tak hanya gagah dan berani, Nabi Ibrahim bahkan rela melakukan sebuah kebohongan demi melindungi dan menyelamatkan istrinya dari bahaya yang mengancam. Nabi Ibrahim mencontohkan sifat pelindung ini dari suatu riwayat.

Baca juga: Wabah penyakit zaman nabi Musa yang pernah terjadi

Dikisahkan Nabi Ibrahim dan istrinya Sarah melakukan perjalanan ke Mesir. Raja Mesir saat itu tertarik pada Sarah dan ingin merebutnya dari Nabi Ibrahim apabila status keduanya sudah menikah. Untuk melindungi istrinya tersebut, Nabi Ibrahim mengaku bahwa Sarah hanyalah saudaranya sehingga Sarah dan dirinya dapat terbebas dari kuasa sang Raja.

2. Ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah Saat Diperintahkan Mengasingkan Anak Istrinya

Selain memiliki istri bernama Sarah, Nabi Ibrahim juga dikenal menikahi seorang wanita bernama Hajar. Pernikahan ini dikarenakan Nabi belum punya keturunan dari istri pertamanya. Setelah menikah dengan Hajar, akhirnya Nabi Ibrahim memiliki seorang putra yang dinamai Ismail.

Ada rasa cemburu di hati Sarah dan tentu Allah SWT mengetahui hal itu. Allah SWT memberikan perintah langsung kepada Nabi Ibrahim untuk mengasingkan Hajar dan Ismail. Meskipun Nabi Ibrahim sangat menyayangi mereka, namun atas ketaatannya kepada Allah yang lebih besar, Nabi Ibrahim rela memenuhi perintahnya dan mengasingkan keduanya di tanah Mekkah.

Baca juga: Inilah mukjizat para Nabi dan Rasul ulul azmi serta hikmah nya

3. Sifat Pantang Menyerah yang Menjadi Awal Mula Kemunculan Sumur Zamzam

Ketika berada di Mekkah, Siti Hajar dan bayi Ismail langsung ditinggal oleh Nabi Ibrahim. Saat itu cuaca sangat panas dan mereka kehabisan air. Bayi Ismail menangis kehausan. Hal itu sontak membuat ibunya panik dan meminta Ismail untuk menunggu. Hajar berlari antara dua bukit untuk mencari air.

Nabi Ismail bayi yang ditinggal beralaskan kain mulai menangis dan menghentakkan kakinya. Dari hentakkan itu muncullah keretakan tanah yang mengalirkan air. Sumber air ini yang di kemudian hari akan dikenal sebagai sumur Zamzam yang tidak pernah kering.

4. Nabi Ibrahim dan Ismail Menaati Perintah Qurban

Kisah keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail tidak berhenti hingga di sana saja. Beberapa tahun kemudian, Nabi Ibrahim merasa rindu dan ingin mengunjungi anak-istrinya yang ditinggalkan di Mekkah. Atas dasar itu, Nabi Ibrahim izin pergi menemui keluarganya.

Lagi lagi ujian keimanan datang kepada Nabi Ibrahim. Dirinya yang baru menemui anaknya sudah mendapat perintah untuk menyembelih Ismail sebagai qurban. Meskipun berat hati dan menangis, baik Nabi Ibrahim dan Ismail sekali lagi tetap menjalankan perintah Allah dengan ikhlas. Mereka menyadari bahwa perintah Allah merupakan hal yang wajib ditaati tanpa bisa ditawar sedikit pun.

Baca juga: Kisah syuhada Uhud yang bergelar ghasilul malaikah

5. Sifat Tangguh dan Tanggung Jawab Membangun Rumah Allah

Beberapa tahun terlewat dari peristiwa Qurban, Nabi Ibrahim mulai menerima perintah baru. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diwahyukan untuk membuat sebuah bangunan yang kelak akan menjadi pusat dunia. Tanpa ragu, mereka berdua segera membangun rumah Allah tersebut dengan bahan dan peralatan sederhana.

Meskipun saat itu belum ada peralatan yang memadai dan sumber daya manusianya masih sangat minim, itu tidak membuat keduanya pasrah. Dengan tangguh, telaten, dan penuh tanggung jawab, Nabi Ibrahim dan Ismail sekuat tenaga menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. Berkat kerja keras mereka, hingga saat ini, bangunan itu tetap berdiri kokoh sebagai pusat dunia.

Itulah lima sifat keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail yang bisa dicontoh. Mulai dari sifat melindungi, sifat sabar, bertawakal kepada Allah hingga selalu menjadikan Allah di atas segalanya. Sungguh sebuah kisah yang indah dan penuh nilai. Wallahua'alam bissowaab.

Terimakasih sudah mampir dan membaca di Bungaab.my.id