Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Rasul Mendidik Anaknya, Sebuah Pola Asuh Dalam Perspektif Islam

Bungaab.my.id - Pendidikan anak dalam perspektif Islam meneladani cara Rasul mendidik anaknya. Rasulullah merupakan teladan terbaik dalam hal pendidikan keluarga. Dalam pandangan Rasul, pendidikan anak sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab orangtua.

Pola Asuh Anak Dalam Perspektif Islam

Islam memandang pendidikan anak sebagai sebuah hal yang sangat penting. Sebagai amanah dari Allah SWT maka seorang anak harus dijaga dengan sepenuh hati.

Baca juga: Cara mencukur rambut bayi sesuai sunnah, Orang tua wajib tahu

Membesarkan seorang anak bukan hanya tentang memberikan keperluan materinya saja, lebih dari itu pendidikan moral dan akhlak harus menjadi prioritas sehingga anak tumbuh dengan memiliki karakter Islami.

Rasul memiliki cara yang sangat baik dan patut diteladani oleh seluruh umat Islam. Tidak ada pola asuh yang lebih Islami dibandingkan dengan cara mendidik anak yang telah dicontohkan oleh beliau. Cara Rasul mendidik anaknya merupakan teladan yang tepat untuk diikuti.

Baca juga: Cara KB alami sesuai syariat Islam

Cara Rasul Mendidik Anak Yang Patut Diteladani

Cara Rasul Mendidik Anaknya, Sebuah Pola Asuh Dalam Perspektif Islam
Kiat cara mendidik anak ala Rasulullah SAW

Rasul memperlakukan pola asuh yang berbeda tergantung dari usia. Hal tersebut diyakini sangat sesuai dengan kebutuhan lahir dan batin seorang anak dalam menerima pendidikan dari orang tuanya. Pola asuh yang diterapkan oleh Rasul kini bahkan diadopsi sebagai pola asuh dengan kualitas terbaik. Bagaimana polanya?. Simak berikut ini.

Baca juga: Rekomendasi Nama bayi perempuan lahir di bulan september

1. Cara Rasul Mendidik Anak Di Usia Dini

Rasulullah memiliki pola didik yang sangat terarah bagi anak-anaknya. Bahkan semuanya sudah dipikirkan oleh beliau sejak anak masih dalam usia dini. Rasul menyadari bahwa anak dalam usia 0 hingga 6 tahun berada pada fase terbaik. Kesalahan pola asuh di usia ini akan berdampak besar.

Karenanya, di usia ini pendidikan akhlak dan karakter sangat penting. Di usia ini anak akan menyerap semua pengetahuan yang diterimanya dan direkam dalam memori jangka panjang. Rasul senantiasa menjaga lisan dan perbuatan di hadapan anak kecil agar sang anak hanya mengikuti contoh yang baik saja.

Baca juga: Cara merawat kemaluan wanita menurut islam, muslimah wajib tahu

2. Cara Rasul Mendidik Anak Di Masa Kanak-kanak Hingga Remaja

Di masa anak berusia antara 7 hingga 14 tahun, Rasul mulai mengajarkan pentingnya tanggung jawab dan disiplin. Rasul bahkan tidak segan menghukum anaknya bila lalai dalam menunaikan shalat lima waktu. Pukulan fisik tidak dilarang namun tidak boleh sampai menyakiti.

Rasul juga mulai memisahkan tempat tidur mereka agar terpisah antara orang tua dan anak, juga antara anak lelaki dan wanita. Hal ini untuk menumbuhkan kemandirian dan kesadaran untuk menjaga aurat. Di usia ini Rasul mulai mengajarkan perbedaan antara wanita dan laki-laki.

Baca juga: Cara melunasi hutang riba sesuai Islam

3. Cara Rasul Mendidik Anak Di Usia Remaja Hingga Pra-Dewasa

Ketika anaknya memasuki usia 15 hingga 21 tahun, cara Rasul mendidik anaknya mengalami perubahan. Anak di usia ini mulai mengalami pubertas dan cenderung labil dalam mengendalikan emosi. Karena itu pendekatan yang halus sangat diperlukan.

Rasul mulai menjaga harga diri anak-anaknya dengan tidak menghardik atau menegur didepan teman atau saudaranya. Hal ini agar anak tidak merasa dipermalukan. Pada fase ini, Rasul menempatkan diri lebih seperti sahabat kepada anak-anaknya.

Baca juga: Ciri-ciri orang kena santet menurut islam

4. Cara Rasul Mendidik Anak Di Usia 21 Ke Atas

Pada fase ini Rasul mengajarkan pentingnya tanggung jawab dan menjaga komitmen. Rasul memberikan kebebasan kepada anaknya di usia ini. Namun tetap memberi arahan dan memberi kesadaran bahwa konsekuensi dari perbuatan itu sangat penting.

Rasul memberi kebebasan kepada anak-anaknya untuk membuat keputusan bagi diri sendiri. Sambil tetap mengarahkan agar anak-anak tidak membuat kesalahan yang akan disesali baik oleh anak tersebut maupun oleh orang tuanya.

Baca juga: Tata cara Aqiqah sesuai sunnah Rasulullah SAW

Mendidik anak, bukanlah perkara yang mudah. Cara Rasul mendidik anaknya merupakan hal yang menjadi teladan dan menjadi pola asuh yang menjadi standar pendidikan anak secara Islami. Allah telah menitipkan sebuah harta yang sangat berharga yaitu anak, karenanya sangat tidak bijaksana jika menyerahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada orang lain. Wallahu'alam bissowab