Islam Santuy: Benarkah Dakwah untuk Keluarga Jauh Lebih Sulit?
Menerapkan Islam santuy nyatanya jika diterapkan tidak akan mudah sepenuhnya. Contoh paling nyata adalah dakwah kepada keluarga yang nyatanya sulit untuk dilakukan. Padahal, ada anjuran untuk dakwah ke orang terdekat terlebih dahulu baru ke orang lain yang hubungannya jauh.
Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam surah Asy-Syu’araa ayat 216 tentang dakwah ke kerabat terdekat. Tantangan ketika dakwah kepada orang terdekat dan orang asing jauh berbeda. Berikut penjelasan lebih lengkap tentang dakwah kepada keluarga:
Tantangan Dakwah di Keluarga
Keluarga adalah orang yang sudah melihat bagaimana kondisi kita baik dan buruknya setiap hari. Itulah yang akhirnya jadi tantangan karena keluarga akan lebih mudah menyepelekan.
Contoh kasusnya adalah ayah yang terbiasa memberikan ceramah agar anak selalu membaca doa sebelum makan. Suatu hari ayah membaca doa dalam hati dan langsung menyantap hidangan. Ketika anak melihat, ia menilai bahwa ayahnya tidak baca doa kemudian hari berikutnya anak tidak mau lagi membaca doa sebelum makan.
Begitulah gambaran ketika kita dakwah di keluarga terdekat, akan banyak tantangan yang dilalui. Belum lagi jika suami memberi nasihat kepada Istri tentang hikmah dan kebaikan, kadang istri menyepelekannya.
Boleh Dakwah ke Luar Lingkup Keluarga
Islam santuy memiliki makna juga bahwa Islam adalah agama yang tidak memberatkan penganutnya. Dakwah ke luar lingkup keluarga dan kerabat jelas diperbolehkan. Namun, diutamakan supaya keluarga atau orang terdekat kondisinya sudah menerapkan syariat Islam secara utuh.
Petunjuk Allah SWT dalam berdakwah cukup jelas. Pertama yang harus diberi nasihat adalah keluarga atau kerabat, masyarakat sekitar dan seterusnya.
Tidak masalah jika ada tugas untuk dakwah keluar. Usahakan membawa keluarga ikut serta supaya ikut mendengarkan dakwah yang kamu siarkan. Secara tidak langsung, keluarga yang ikut mendengar akan meresapi apa yang kamu ucapkan.
Tiap kebaikan yang ditanam oleh seseorang pasti akan mendapat ganjarannya suatu hari nanti. Bahkan, dakwah bisa menjadi amal jariyah jika apa yang kamu sampaikan dijalankan oleh jamaah. Perlahan, keluarga juga akan memahami nilai-nilai Islam yang kamu ajarkan.
Dakwah dalam Keluarga Berupa Dakwah Teladan
Membatasi dakwah hanya dengan metode ceramah adalah pemahaman yang salah. Dari contoh yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisa diambil kesimpulan jika penerapan dakwah lebih kepada teladan.
Cara paling mudah memberi nasihat pada keluarga adalah dengan mencontohkannya. Itulah kenapa dikatakan bahwa Islam santuy memang benar adanya. Jangan berpikir bahwa dakwah di keluarga itu sulit karena penerapannya bisa dengan berbagai cara.
Setiap orang selalu memimpikan surga bukan untuk dirinya sendiri namun juga keluarganya. Ajarkan anak ilmu tajwid lalu membaca Al Quran selama di rumah. Membayar guru ngaji juga tidak masalah, tapi anak pasti akan lebih senang jika diajari oleh orang tuanya sendiri.
Suasana harmonis juga akan tercipta ketika kepala keluarga sudah mampu menerapkan dakwah di rumah dengan cara terbaik. Dukungan dari keluarga untuk kamu dakwah di luar akan datang dengan ikhlas. Pondasi rumah tangga harus dibangun dengan kuat sebelum terjun ke luar secara langsung.
Untuk menambah wawasan tentang Islam santuy lainnya kamu bisa membacanya di Islamsantuy. Temukan jawaban tentang keislaman yang selama ini kamu cari termasuk dakwah di keluarga terdekat.
Itulah penjelasan dari dakwah keluarga yang ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Konsep Islam santuy harus bisa dipelajari oleh kepala keluarga dan setiap anggotanya di rumah.
Posting Komentar untuk "Islam Santuy: Benarkah Dakwah untuk Keluarga Jauh Lebih Sulit?"